
Prosedur Pemeriksaan Test HIV
Tes HIV adalah prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi HIV di dalam tubuh seseorang. Tes ini perlu dilakukan secara rutin, baik bagi yang berisiko maupun tidak, agar infeksi HIV dapat dideteksi dan ditangani sejak dini. HIV (human immunodeficiency virus) sendiri adalah virus yang menyerang dan menghancurkan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh.
APA SAJA INDIKASI TEST HIV?
Setiap orang disarankan untuk melakukan tes HIV paling tidak setahun sekali, sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Terutama pada seseorang yang berisiko tinggi alami penyakit ini. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terhadap penyakit HIV, antara lain:
- Melakukan hubungan seksual secara vaginal atau anal dengan seseorang yang positif HIV.
- Berbagi jarum suntik, alat suntik, atau peralatan narkoba lainnya.
- Alami penyakit menular seksual, seperti sifilis.
- Berhubungan seksual dengan seseorang yang tidak diketahui kesehatannya.
sebagai pemeriksaan rutin, dokter juga dapat menganjurkan tes HIV pada seseorang dengan kondisi sebagai berikut:
- Memiliki tanda atau gejala yang mengarah kepada infeksi HIV, seperti infeksi oportunistik
- Terdiagnosis dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti penyakit menular seksual, hepatitis B atau C, tuberkulosis, atau limfoma
- Sering berganti pasangan, melakukan seks bebas, dan melakukan hubungan seksual tanpa kondom
- Berhubungan seksual dengan sesama jenis
- Menggunakan NAPZA melalui suntik atau infus, dan berbagi alat suntik
- Sedang hamil
- Bayi yang dilahirkan oleh wanita penderita HIV
- Menerima transfusi darah secara rutin, misalnya akibat menderita thalasemia
Dokter juga menganjurkan tes HIV dilakukan lebih rutin setiap 3 atau 6 bulan sekali pada orang yang berisiko tinggi terpapar virus HIV, seperti pasangan penderita HIV, homoseksual yang aktif secara seksual, dan pekerja seks komersial.
JENIS TEST HIV
Terdapat beragam jenis tes HIV. Meski begitu, tidak ada tes HIV yang sempurna. Oleh karena itu, terkadang perlu dilakukan beberapa tes atau pengulangan tes untuk memastikan diagnosis. Secara umum, ada tiga jenis utama tes HIV, yaitu:
- TEST ANTIBODY
Test HIV jenis ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi HIV dalam darah. Antibodi HIV adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV, Tes antibodi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay)
ELISA dilakukan dengan memasukkan sampel darah ke dalam wadah yang berisi antigen HIV. Jika darah mengandung antibodi HIV, warna darah akan mengalami perubahan. - Rapid HIV test
Secara prosedur,rapid HIV test hampir sama dengan ELISA. Bahkan, tes ini cenderung lebih mudah dilakukan. Hasil tes pun dapat keluar pada hari yang sama.
Umumnya, tes HIV yang mendeteksi antibodi HIV memerlukan tes lanjutan untuk memperkuat hasil tes. Tes lanjutan tersebut dinamakan confirmatory assay.
- Tes PCR (polymerase chain reaction)
Tes PCR digunakan untuk mendeteksi materi genetik (RNA atau DNA) HIV dalam darah. Sama seperti tes antibodi, tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk kemudian diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
- Tes Kombinasi Antibodi-Antigen (Ab-Ag Test)
Ab-Ag test dilakukan untuk mendeteksi antigen HIV yang dikenal dengan p24 dan/atau antibodi HIV-1 atau HIV-2. Antigen bisa didapatkan dalam darah lebih cepat daripada antibodi.
APAKAH RAPID TEST HIV AKURAT
Rapid test HIV memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 92%. Meski begitu, tes antibodi bisa menunjukkan hasil negatif palsu (false positive). Ini artinya hasil tes tersebut mungkin saja negatif, padahal sebenarnya belum tentu.
Kondisi ini rentan terjadi apabila seseorang melakukan rapid test secara mandiri di rumah. Perlu diketahui, hasil dari tes antibodi sangat dipengaruhi oleh cara pengambilan serta penanganan sampel. Jadi, kalau dilakukan dengan cara yang kurang tepat, hasilnya pun bisa kurang akurat.
KAPAN DAN BAGAIMANA RAPID TEST HIV DILAKUKAN?
Rapid test HIV boleh dilakukan kapan saja sebagai upaya deteksi dini penyakit HIV. Prosedur rapid test HIV dilakukan oleh tenaga medis di Puskesmas, klinik VCT (voluntary counselling testing), maupun rumah sakit. Prosedurnya perlu dilakukan oleh tenaga medis supaya hasil tesnya nanti dapat lebih akurat.
Apabila hasil tes positif, segeralah periksakan diri ke dokter untuk menjalani tes lanjutan dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Namun, kalau hasilnya negatif tetapi Anda berisiko tinggi terkena infeksi HIV, pertimbangkan untuk menjalani tes ini kembali maksimal selama 3 bulan untuk memastikan hasil tesnya.
RAPID TEST IS ANTI HIV 1+2 TEST
Perusahaan Manufaktur Teknologi Alat Kesehatan, PT Interskala Medika Indonesia mempunyai alat RAPID TEST HIV dengan merk INTERSCALES yang merupakan Produk Dalam Negeri yaitu IS ANTI HIV 1+2 TEST dengan tingkat sensitivity 99.31% dengan waktu 20 menit, Tes ini didasarkan pada prinsip double antigen sandwich immunoassay untuk mendeteksi Anti-HIV dalam serum dan pembacaan hasilnya dapat langsung dimengerti tanpa instumentasi apapun. Produk Kami sudah bersetifikat Nasional maupun Internasional, jadi Anda tidak perlu ragu dengan salah satu produk Kami ini. Anda bisa melihat AKL produk IS ANTI HIV 1+ 2 TEST di web Kami imimedika.com.

Untuk informasi produk kami IS ANTI HIV 1+2 TEST, dapat cek spesifikasi produk kami dengan mengunjungi web kami imimedika.com atau Anda bisa hubungi kami melalui Nomor Whatsapp kami.
Source: https://www.alodokter.com/tes-hiv-dan-hal-hal-penting-yang-ada-di-dalamnya